Rabu, 18 Februari 2015

Menanti kepastian

Kau tahu aku tidak pernah memberimu sebagian dari hatiku saja. Aku selalu menyerahkannya secara utuh. Entah kau menerimanya atau tidak, aku sama sekali tidak peduli.
Yang aku tahu, meski hatimu sekeras batu dan butuh waktu lama untuk meluluhkannya, aku tidak akan pernah mengangkat tangan. Kalah. Menyerah. Seluruh kosa kata itu telah hilang dari kamus otakku. Penantian yang tulus, tidak akan pernah sia sia.
Tuhan sedang mengujiku, melihat seberapa jauh aku bersabar dalam penantian panjang ini. Dan aku tahu, demi mendapatkan seseorang yang spesial sepertimu tentu membutuhkan perjuangan lebih. Percayalah, kalau kau sudah berada dalam genggamanku, tidak ada seorang pun yang bisa menyentuhmu. Kini, kuserahkan segalanya pada waktu. Sambil menunggu pasrah, aku selalu menguntai doa. Berharap Tuhan mengayunkan keajaibanNya padaku. Cinta yang sejati tidak pernah kalah pada waktu, tidak pernah menyerah pada keadaan.
Cinta sejati itu aku.
Flash Fiction ini ditulis untuk mengikuti prpgram #FF2in1 dari Tiket.com dan nulisbuku.com #TiketBaliGratis

Tidak ada komentar:

Posting Komentar